[Khazanah]:Saat Raja Mesir, Muqauqis, mengutus tabibnya kepada Rasulullah SAW sebagai tanda hormat kepada beliau dan solidaritas serta mengobati masyarakat Madinah yang berada dibawah naungan beliau, sang tabib merasa heran. Sebab setelah dirinya tinggal beberapa saat di Madinah, tak satupun masyarakat Madinah yang datang berobat kepadanya.
Tentu saja, hal tersebut terjadi bukan karena masyarakat Madinah tidak punya uang untuk berobat karena berobat kepada sang tabib digratiskan. Bukan karena mereka membenci kepada sang tabib, hal tersebut terjadi karena masyarakat Madinah dibawah naungan beliau jarang ada yang sakit. Kondisi tubuh mereka yang sehat membuat sang tabib kagum dan ingin mengetahui resep tata kehidupan mereka dalam menjaga kesehatan tubuhnya.
Sebelum meninggalkan kota Madinah sang tabib menemui Rasulullah SAW guna mengungkapkan kekagumannya dan bertanya: ” Tuan, izinkan saya mengetahui rahasia apa yang menyebabkan tidak seorangpun penduduk Madinah yang mengeluhkan sakit kepada saya?”
Rasulullah SAW menjawab dengan simple, namun mengesankan, sehingga mudah untuk diingat,
“ Kami merupakan kaum yang tidak makan sampai kami merasa lapar. Dan bila makan kami tidak sampai kenyang” (HR Abu Daud).
Artinya Rasulullah SAW dan para sahabtnya pandai mengelola waktu dan pola makan. Bagi mereka, selain bentuk ibadah, puasa juga merupakan sarana yang paling tepat untuk mengatur jadual dan pola makan agar dapat menyehatkan tubuh.
Rasulullah SAW mengetahui bahwa perut merupakan sumber kesehatan sekaligus sumber datangnya penyakit. Perut (lambung) yang terus menerus diisi dengan makanan tanpa pernah istirahat, apalagi sampai berlebihan, bisa menjadi sumber penyakit. Sebaliknya, perut yang dijaga kesehatannya dan kapasitasnya akan menyehatkan.
Rasulullah SAW bersabda:
“ Lambung (perut) merupakan kolam tubuh. Urat-urat seluruhnya bermuara padanya. Oleh karena itu, jika lambung sehat, maka urat-urat akan sehat. Apabila lambung sakit, maka urat-urat akan sakit ( HR Thabrani).
Penyakit Akibat Makanan dan Minuman
Rasulullah SAW menyampaikan bahwa perut adalah sumber dari banyak penyakit. Hal ini sudah terbukti secara ilmiah bahwa jika kita tidak mampu menjaga kebiasaan makan-minum, maka ini bisa menyebabkan banyak penyakit, diantaranya adalah seperti :
a. Mulut dan gigi : gigi berlubang, radang gusi, karang gigi, sariawan, kanker lidah
b. Tenggorokan : radang amandel, radang kerongkongan, kanker nasopharynx
c. Saluran makanan/esophagus : radang esophagus, reflux esophagitis, perdarahan esophagus
d. Lambung dan kelenjar-kelenjarnya : radang lambung, kembung/dispepsia, kanker lambung, radang pankreas akut
e. Usus dan kelenjar pencernaan : radang usus kecil, radang usus besar, typhus, paratyphus, TBC usus, batu empedu, infeksi jamur, cacingan, infeksi parasit tertentu, kanker usus besar, kanker rektum, kanker hati, keracuanan makanan, muntah-diare
f. Ginjal dan saluran kencing : batu ginjal, radang saluran kencing, batu kandung kemih, kanker kandung kemih
g. Sistem reproduksi : kekurangan jumlah sel sperma, kelainan bentuk maupun gerakan sperma, ejakulasi dini, disfungsi ereksi, kelemahan rahim, abortus berulang, anak lahir cacat, bayi berat badan lahir rendah
h. Otot, tulang, kulit dan jaringan syaraf : kelemahan otot, tulang keropos, gangguan perasa dan peraba, pengeriputan kulit, kulit bersisik
i. Jantung dan pembuluh darah : kelemahan otot jantung, penyakit jantung koroner, gangguan irama jantung, radang pembuluh darah balik, radang arteri, kekakuan pembuluh darah dan serangan jantung
j. Gangguan pada otak : Alzheimer, sindrom parkinson, stroke
k. Mata : retinopathi/gangguan pada saraf penglihatan, katarak
l. Telinga : vertigo/pusing, telinga berdenging
m. Penyakit lain : radang sendi, penyakit penurunan daya tahan tubuh
Dari yang kita sebut diatas ada 63 penyakit tersering yang dialami manusia, berasal dari ketidak mahiran kita dalam mengatur makan-minum. Di luar yang disebutkan diatas masih banyak lagi yang belum dicantumkan. Rasulullah memberikan solusi murah dan menakjubkan sebagaimana 2 buah sabdanya :
- ”Berpuasalah agar kamu sehat” ( HR Ibnu Sunni dan Abu Nu’aim)
- “ Lambung (perut) merupakan kolam tubuh.Urat-urat seluruhnya bermuara padanya. Oleh karena itu, jika lambung sehat, maka urat-urat akan sehat. Apabila lambung sakit, maka urat-urat akan sakit ( HR Thabrani).
Manfaat Puasa Bagi Kesehatan
Puasa sebagaimana diketahui memberi manfaat bagi kesehatan tubuh dan jiwa pelakunya. Tidak sedikit komunitas pengguna pengobatan alternatif di mancanegara percaya dan meyakini bahwa berpuasa dapat memberikan keajaiban bagi tubuh manusia. Orang-orang berpuasa akan mengalami perubahan kondisi tubuh, akibat kurang makan dan kurang minum. Kurangnya masukan energi pada orang-orang berpuasa, membuat tubuh melakukan proses autolisis, yaitu penggunaan simpanan lemak dalam tubuh untuk dijadikan sumber energi.
1. Detoksifikasi Detoksifikasi adalah argumen paling banyak dibicarakan dalam kaitan manfaat berpuasa. Detoksifikasi adalah proses normal tubuh mengeliminasi atau memurnikan racun melalui kolon, ginjal, paru-paru, kelenjar limpa dan kulit. Proses ini dipercepat dengan berpuasa, karena ketika makanan tidak lagi memasuki tubuh, maka tubuh akan mengubah simpanan lemak menjadi energi. Nilai lemak pada manusia adalah 3.500 kalori per pon. Suatu nilai yang cukup untuk memberikan energi bagi aktivitas sehari-hari.
Simpanan lemak terjadi karena glukosa dan karbohidrat tidak digunakan sebagai sumber energi, untuk pertumbuhan, dan tidak diekskresikan. Saat simpanan lemak digunakan untuk energi selama berpuasa, proses ini diikuti pelepasan zat kimia berasal dari asam lemak ke dalam sistem yang kemudian dieliminasi melalui organ-organ pembuangan. Zat kimia berbahaya seperti DDT dan bahan kimia berbahaya lain umumnya disimpan dalam deposit lemak, yang akan dilepaskan bersama dengan pelepasan asam lemak tersebut diatas. Pengujian feses, urin dan keringat pada orang berpuasa telah menemukan DDT di setiap spesimen tersebut. Oleh karena itulah pada hari-hari pertama orang berpuasa, tubuhnya menjadi panas karena terjadi penggerusan terhadap sel lemak, sel hati yang tidak vital dan toksin. Saat terjadi pelepasan toksin, jika hebat akan muncul panas, muntah, diare, banyak kencing, dan sakit kepala. Akan tetapi sayang, biasanya orang puasa yang merasakan hal-hal seperti ini malah membatalkan puasanya. Padahal seharusnya puasa terus dilanjutkan agar proses detoksifikasi dapat diselesaikan. Kita tidak perlu khawatir akan menderita penyakit akibat berpuasa, karena puasa itu tidak mungkin menyebabkan seseorang menderita penyakit-penyakit tertentu.
2. Mempercepat Proses Regenerasi Sel Pembentukan sel-sel sehat lebih cepat, khususnya sel hati dan ginjal. Hal ini karena sel-sel yang rusak telah dimusnahkan melalui proses autolisis.
3. Puasa Meningkatkan Kadar Human Growth Hormone (HGH) HGH yaitu hormon yang saat ini di AS sedang ramai dibicarakan yang bermanfaat membuat seseorang menjadi awet muda, atau orang menjadi kembali muda . Penelitian Dr. Ronald Klatz, President, Academy of Anti-Aging Medicine telah membuktikan hal ini .
4. Revitalisasi Kelenjar Pencernaan Terjadinya revitalisasi kelenjar-kelenjar pencernaan, karena pencernaan telah diistirahatkan dari pekerjaan berat yang biasa dilakukannya.
5. Menyehatkan Liver Liver bertugas mengubah lemak menjadi keton, senyawa metabolik asam asetoasetik dan asam betahidroksibutirik. Kemudian mendistribusikannya ke seluruh tubuh melalui aliran darah. Ketika penghancuran deposit lemak terjadi, asam lemak bebas dilepaskan ke dalam aliran darah, dan digunakan sebagai energi. Makin sedikit seseorang makan, makin banyak tubuh mengubah simpanan lemak, makin banyak asam lemak dibebaskan dan makin banyak bahan kimia berbahaya dilepaskan dan dibuang. Hal ini terjadi karena zat-zat beracun pada umumnya diikat dalam deposit lemak. Dengan banyak dilepaskannya zat-zat racun, tentu akan membantu membebaskan tubuh kita dari racun-racun berbahaya.
6. Mengurangi Resiko Stroke Dalam berbagai penelitian diketahui manfaat puasa, antara lain dapat mengurangi risiko stroke. Puasa juga dapat memperbaiki kolesterol darah. Kadar kolesterol darah yang tinggi dalam jangka panjang akan menyumbat saluran pembuluh darah dalam bentuk aterosklerosis (pengapuran atau pengerasan pembuluh darah). Bila itu terjadi di otak akan berakibat stroke, dan bila terjadi di daerah jantung dapat menyebabkan serangan jantung. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa setiap hari kita berpuasa dapat meningkatkan kolesterol darah HDL (yang sehat) 25 poin, dan menurunkan lemak trigliserida sekitar 20 poin. Lemak trigliserid merupakan bahan pembentuk kolesterol LDL (yang merusak kesehatan).
7. Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Mekanismenya antara lain dengan pengurangan konsumsi kalori akan membuat menurunnya tingkat metabolisme. Buktinya, suhu tubuh orang berpuasa akan menurun, dan itu menunjukkan adanya pengurangan konsumsi oksigen. Hal ini juga akan mengurangi produksi senyawa oksigen bersifat racun (radikal bebas oksigen). Dilaporkan, sekitar 3% dari oksigen yang digunakan sel akan menghasilkan radikal bebas oksigen, dan itu akan menambah tumpukan oksigen racun, seperti anion superoksida (O2) dan hidrogen peroksida (H2O2), yang secara alamiah terjadi dalam tubuh.
Kelebihan radikal bebas oksigen itu akan mengurangi aktivitas kerja enzim, sehingga menyebabkan terjadinya mutasi dan kerusakan dinding sel. Ada sekitar 50 penyakit degeneratif, termasuk penyakit jantung dan stroke, yang disebabkan dan diperparah oleh senyawa radikal bebas. Sebuah hasil penelitian di Indonesia menunjukkan bahwa puasa akan menekan produksi radikal bebas sekitar 90%, dan meningkatkan antioksidan sekitar 12%. Jadi, berpuasa berarti akan meningkatkan daya tahan tubuh.
8. Mencegah Diabetes dan Menstabilkan Kadar Gula Darah Puasa, bagi orang sehat, juga akan mengurangi risiko terkena penyakit diabetes tipe 2. Mekanismenya adalah pengurangan konsumsi kalori secara fisiologis akan mengurangi sekresi hormon insulin dan menurunkan kadar gula darah. Hal Ini akan meningkatkan sensitivitas hormon insulin dalam menormalkan kadar gula darah. Pengontrolan gula darah yang baik akan mencegah penyakit diabetes tipe 2, yang disebabkan menurunnya potensi hormon insulin dalam mengontrol gula darah.
Puasa sangat baik dalam menstabilkan kadar gula darah. Hal ini karena puasa memberikan kesempatan kepada kelenjar pankreas untuk beristirahat, sehingga terjadilah revitalisasi. Pankreas mengeluarkan insulin yang menetralkan gula menjadi zat tepung dan lemak. Apabila konsumsi makanan berlebihan, maka pankreas akan bekerja keras sehingga mengalami tekanan dan melemah. Insulin menjadi kurang potensial dan akhirnya pankreas tidak bisa menjalankan fungsinya dengan baik, akibatnya kadar gula darah akan meningkat sehingga akhirnya muncul penyakit diabetes mellitus.
Pengobatan diabetes dengan puasa telah memberi hasil menakjubkan dengan tanpa menggunakan satupun obat-obatan kimia. Akan tetapi pasien diabetes yang melakukan puasa harus diawasi dengan ketat, untuk menjaga kemungkinan adanya komplikasi dari puasa maupun pengendalian nutrisi yang benar. Komplikasi yang sering terjadi adalah hipoglikemia atau diabetik ketoasidosis.
9. Mencegah Tumor Puasa juga berfungsi menjaga badan dari berbagai penambahan zat-zat berbahaya, seperti kelebihan kalsium, kelebihan protein, dan kelebihan lemak. Serta bisa pula mencegah terjadinya tumor pada stadium awal. Para ahli menemukan bahwa pertumbuhan sesuatu yang tidak normal dalam tubuh, seperti tumor dan sejenisnya, yang tidak mendapat dukungan penuh suplai makanan dalam tubuh lebih rentan terhadap autolisis. Pada orang berpuasa pembentukan protein sel menjadi lebih efisien, kesalahan coding lebih jarang terjadi, hal ini karena kontrol genetik DNA/RNA, yang berperan dalam proses ini.
Efisiensi dalam pembentukan protein pada orang berpuasa menghasilkan sel, organ dan jaringan yang lebih sehat. Itulah sebabnya mengapa hewan berhenti makan ketika mereka terluka, dan mengapa manusia sering kali kehilangan rasa lapar ketika sakit. Pada saat seseorang mengalami sakit, maka ia secara sadar berkehendak mengalihkan seluruh energinya dari sistem pencernaan dan memusatkannya ke sistem kekebalan.
10. Mencegah Radang Sendi Penelitian menemukan juga bahwa puasa mencegah gout arthritis (radang sendi) akibat kelebihan asam urat yang umumnya disebabkan seseorang sering mengkonsumsi daging. Karena tubuh tidak mengurai seluruh jenis protein dalam daging, maka ini menyebabkan tubuh kelebihan purine yang penumpukannya terfokus terutama pada sendi-sendi besar, khususnya pada persendian jari-jari kaki. Saat persendian terkena gout arthritis maka jari-jari kaki akan bengkak, merah, dengan disertai nyeri hebat. Terkadang kadar asam urat yang tinggi dalam darah masuk dan mengendap di dalam ginjal, dan akhirnya mengkristal menjadi batu ginjal maupun saluran kencing. Mengurangi porsi makan merupakan jalan utama bagi kesembuhan dari penyakit sangat berbahaya ini.
11. Menurunkan Tekanan Darah Pasien dengan tekanan darah tinggi ringan sampai sedang apalagi yang disertai kelebihan berat badan dianjurkan untuk berpuasa, karena puasa dapat membantu menurunkan tekanan darah. Bagi mereka yang minum obat, haruslah berkonsultasi dengan dokter/tabib untuk penyesuaian dosis obatnya. Bagi mereka yang mengidap hipertensi berat atau sakit jantung diharapkan tidak berpuasa sama sekali.
12. Regenerasi Sel Kulit dan Organ Tubuh Manfaat puasa yang paling tampak jelas adalah rejuvenasi yaitu peremajaan kulit dan organ tubuh, serta perpanjangan harapan hidup. Metabolisme lebih rendah, produksi protein lebih efisien, meningkatnya sistem kekebalan, dan perbaikan produksi hormon, berkontribusi terhadap kesehatan secara umum. Keseimbangan hormon dapat mencegah penuaan dan membuat orang awet muda.
Meskipun demikian ada orang-orang tertentu yang apabila berpuasa akan memperburuk kesehatannya, yaitu :
1. Orang dengan status gizi buruk.
2. Penderita kencing manis dengan riwayat penurunan gula darah drastis dalam 2 periode puasa, atau kencing manis dengan kadar gula darah lebih dari 300 mg/dl, atau penderita kencing manis yang menggunakan terapi insulin injeksi dengan frekwensi penyuntikan lebih dari dua kali per hari.
3. Orang yang baru sembuh dari sakit dan sedang dalam proses pemulihan. Puasa bagi mereka bisa dilakukan dibawah pengawasan dokter/tabib yang mahir.
4. Penderita penyakit infeksi kronis, penderita kanker dengan penurunan kondisi umum, penderita anemia berat, penderita gangguan penyerapan/malabsorpsi
5. Penderita gagal ginjal.
6. Penyakit lain yang mengutamakan asupan gizi sebagai cara pengobatannya yang utama.
Semua penyakit-penyakit diatas sebenarnya dapat dibantu pengobatannya dengan berpuasa, akan tetapi proses puasanya dilakukan bertahap dan dibawah pengawasan dokter/terapis/tabib yang mahir. Oleh karena itu, bagi mereka yang menderita penyakit yang tidak diperbolehkan baginya berpuasa, hendaknya berobat kepada dokter/terapis/tabib mahir agar dapat segera tertolong sehingga dapat mereguk kenikmatan berpuasa.
sumber:berbagai sumber