Pernah ditanyakan kepada Syaikh Abdurrahman al-Barrak: “Kami dengar bahwa waktu adzan shalat subuh sesuai dengan fajar kadzib bukan shadiq, maka apa yang harus kita kerjakan?
والله هذه المشكلة عندنا وعندكم لكن الذي ننصح به أن يتأنى الأئمة ولا يستعجلون في أداء الصلاة حتى يكونوا على يقين من دخول الوقت، أما الاعتماد على مجرد التقويم مع وجود هذا الإشكال الكبير الذي طرحه كثير من الناس وذكروا أن التقويم متقدم على طلوع الفجر الصادق ينبغي للأئمة ولمن يصلي في البيوت أن يتأنوا ولله الحمد. يتأنى يعنيالفرق عندي أقل منهم يعني ربع ساعة أو ثلث ساعة للاطمئنان ليس عندي علم قاطع بصحة ما يقوله هؤلاء لكني لا أستطيع أن أدفعه فالمخرج هو الاحتياط.
“Demi Allah ini problem pada kami dan pada kalian, akan tetapi yang kami nasehatkan adalah agar para imam melambatkan diri dan tidak tergesa-gesa dalam menunaikan shalat subuh hingga benar-benar yak
in tentang masuknya waktu. Adapun hanya sekedar mengacu pada kalender sementara ada problem besar yang dilontarkan oleh banyak orang, yang menyebutkan bahwa taqwim yang ada ini terlalu cepat dari kemunculan fajar shadiq (maka tidak), seyogjanya para imam dan orang-orang yang shalat di rumah melambatkan diri. Alhamdulillah, melambatkan diri, artinya perbedaannya menurut saya lebih sedikit dibanding mereka, yaitu sekitar 15 menit atau 20 menit untuk ketenangan. Saya tidak memiliki ilmu pasti tentang benarnya apa yang dikatakan oleh mereka, akan tetapi saya juga tidak bisa menolaknya, maka solusinya adalah hati-hati (dengan mengakhirkan tadi).”
sumber
ADS HERE !!!